2.1 Pengertian Konsumen
Menurut Philip Kotler (2002), Dalam dunia marketing konsumen adalah
hal yang perlu diperhati-kan, jika suatu perusahaan atau pedagang tidak
memiliki konsumen, maka akan sia-sia barang yang diperdagangkan. Oleh karena
itu agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti itu konsumen dan siapa
konsumen itu. Berikut ini adalah pengertian konsumen menurut beberapa ahli,
yaitu, Pengertian Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli
atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
2.2 Pengertian Perilaku
Konsumen
Menurut Mowen (2002), Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam
persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan
jasa.
Konsumen mengambil banyak macam
keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan
membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang
dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka
membeli, serta mengapa mereka membeli.
Pemasar dapat mempelajari apa
yang dibeli konsumen untuk mencari jawaban atas pertanyaan mengenai apa yang
mereka beli, dimana dan berapa banyak, tetapi mempelajari mengenai alasan
tingkah laku konsumen bukan hal yang mudah,
jawabannya seringkali tersembunyi jauh dalam benak
konsumen.
Pengertian perilaku konsumen
seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6)
mengatakan: “Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa,
pengalaman serta ide-ide”.
Sedangkan Perilaku
Konsumen menurut Schiffman, Kanuk (2004
: 8) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan
pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
2.3 Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Dalam memahami perilaku konsumen
perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan
memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.
Menurut Kotler (2001:144), Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi,
psikologis. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar
tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh
faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut :
A. Faktor kebudayaan
Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar
untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga
penting lainnya.
Faktor kebudayaan memberikan
pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus
mengetahui peran yang dimainkan oleh:
·
Budaya
Budaya adalah kumpulan
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari
oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Menurut Kotler dan Amstrong
(1997:144) termasuk dalam budaya ini adalah pergeseran budaya serta nilai nilai
dalam keluarga.
·
Sub Budaya
Sub budaya adalah sekelompok
orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan
yang umum. Sub budaya
termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
·
Kelas Sosial
Kelas sosial adalah divisi
masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut
nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
B. Faktor Sosial
Kelas sosial merupakan Pembagian
masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan
yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Kelas sosial ditentukan oleh satu
faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari
pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa
sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan
tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.
Tingkah laku konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu :
·
Kelompok
Kelompok adalah dua orang atau
lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa
merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal-seperti
keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok
sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini
mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesional dan
serikat pekerja.
·
Keluarga
Keluarga adalah organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti
secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan
anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.
·
Peran Dan Status
Peran terdiri dari aktivitas yang
diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya.
Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh
masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam
masyarakat.
C. Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan
sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang
menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungan.
Keputusan membeli juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi, yaitu:
·
Umur dan tahap
daur hidup
Orang mengubah barang dan jasa
yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot
dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh
tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga
sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam
bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana
pemasaran untuk setiap tahap.
·
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi
barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan
yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah
perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut
kelompok pekerjaan tertentu.
·
Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi sekarang akan
mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan
mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat.
Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil
langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah harga
produknya.
·
Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang
diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan
sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari
sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola
bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.
·
Kepribadian dan
Konsep Diri
Kepribadian setiap orang jelas
mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik
psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan
lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam
arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul,
otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan.
Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan
produk atau merek tertentu.
2.4 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004 : 547) adalah
pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya
bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif
pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam
pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
Bentuk proses pengambilan
keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Fully Planned Purchase, baik
produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan
dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan
keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase
dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau
aktivitas promosi lainnya.
2.
Partially Planned Purchase,
bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda
sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount
harga, atau display produk.
3.
Unplanned Purchase, baik
produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan
katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain,
sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian
(Engel, F. James, 2001 : 127-128)
Kotler,
Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium. Jakarta: Prenhallindo
Kotler,
Philip dan AB. Susanto. 2001. Manajemen
Pemasaran Indonesia. Buku Salemba empat. Jakarta.
Mowen. H. 2002. Perilaku
Konsumen. Jilid I. Penerbit. Andi. Yogyakarta.
Schiffman, Kanuk. 2004. Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar