Rabu, 07 Januari 2015

Analisis Pesaing dan Strategi Pemasaran (Manajemen Pemasaran)



2.2  Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
      Suatu strategi pemasaran bukanlah merupakan sejumlah tindakan khusus, tetapi lebih merupakan pernyataan yang menunjukkan usaha-usaha pemasaran pokok yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran terdiri dari unsur-unsur pemasaran yang terpadu (product, price, promotion, place) yang selalu berkembang, sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan-perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen.
(Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, 2013: 119)

2.3 Unsur Pokok Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupalan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya dipasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaannya.
Oleh sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintregrasi dengan sinergistik. Mekanisme ini disebut strategi pemasaran. Umumnya peluang pemasaran terbaik diperoleh dari upaya memperluas permintaan primer, sedangkan peluang pertumbuhan terbaik berasal dari upaya memperluas permintaan selektif. (Pemasaran Strategik Edisi 2, 2012: 193)

2.4  Strategi Permintaan Primer
Strategi permintaan primer dirancang untuk menaikkan tingkat permintaan terhadap bentuk produk atau kelas produk. Strategi permintaan primer biasanya diterapkan oleh perusahaan-perusahaan pioner yang memasarkan bentuk produk baru seperti Procter & Gamble dalam pasar popok sekali pakai, Boeing dalam pesawat jumbo jet, Sony dalam produk elektronik, dan seterusnya. Pada prinsipnya, ada dua sumber permintaan baru untuk bentuk atau kelas produk, yaitu bukan pengguna dan pengguna yang berpotensi memperbesar tingkat penggunaannya. Oleh karena itu, strategi permintaan primer dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan tipe konsumennya, yaitu :
(Pemasaran Strategik Edisi 2, 2012: 194)

1.      Strategi Menarik Pengguna Baru (Bukan Pengguna)
Dalam strategi ini, perusahaan harus mampu meningkatkan kesediaan atau kemampuan konsumen untuk membeli produk. Dengan demikian, jummlah pengguna bisa meningkat.
a)      Meningkatkan Kesediaan Untuk Membeli
Kesediaan konsumen untuk membeli produk dapat dipengaruhi melalui salah satu dari tiga cara berikut ini :
·        Mendemonstrasikan manfaat yang telah ditawarkan oleh produk baru. Cara ini sangat dibutuhkan karena perusahaan memasarkan suatu bentuk produk yang baru.
·        Mengembangkan produk baru dengan manfaat-manfaat yang bakal lebih menarik untuk segmen pasar tertentu.
·        Mendemonstrasikan atau mempromosikan manfaat baru dari produk yang sudah ada.

b)     Meningkatkan Kemampuan Untuk Membeli
Kemampuan konsumen untuk membeli produk atau jasa berkaitan erat dengan dua hal, yaitu daya beli dan akses terhadap produk. Masalah daya beli yang rendah bisa diataasi dengan cara menawarkan harga yang lebih rendah, membuat ukuran produk lebih kecil, dll. Sedangkan persoalan akses yang rendah bisa diatasi dengan cara meningkatkan ketersediaan produk, misalnya menambah jumlah outlet. (Pemasaran Strategik Edisi 2, 2012 : 195)

2.      Strategi Menaikkan Tingkat Pembelian dari Pengguna Saat Ini
Perusahaan harus mengarahkan strategi pemasarannya pada kesediaan konsumen untuk membeli lebih sering atau dalam volume pembelian yang lebih banyak.
a)      Menambah Situasi Penggunaan
Pembeli mungkin akan memperbesar pemakaiannya jika ragam penggunaan produk atau situasi penggunaan produk diperluas. Contohnya, produsen sarung berhasil meyakinkan konsumen bahwa sarung bisa dipakai dalam situasi formal (hari raya) maupun informal (ronda malam, dll).
b)     Menaikkan Tingkat konsumsi Produk
Volume konsumsi rata-rata dan frekuensi konsumsi bisa ditingkatkan melalui harga yang lebih murah atau kemasan dengan isi khusus.
c)      Mendorong Penggantian Produk
Kendati perancangan ulang produk bisa dikelompokkan dalam strategi permintaan selektif, dalam beberapa industri cara ini bisa pula diklasifikasikan sebagai strategi permintaan primer. Contohnya, perangkat lunak komputer sering kali mengalami penyempurnaan, sehingga banyak produsen yang menawarkan fasilitas tukar-tambah pada konsumennya dalam rangka mendorong penggantian produk.
(Pemasaran Strategik Edisi 2, 2012 : 196)


2.5  Strategi Permintaan Selektif
Strategi permintaan selektif bisa berupa tiga alternatif utama, yaitu :
1.      Strategi Memperluas Pasar Yang Dilayani
Perusahaan merumuskan pasar relevan berdasarkan bentuk atau kelas produk dimana mereka berkompetisi. Dan strategi untuk mempengaruhi permintaan adalah :

a)      Memperluas Distribusi
Program penjualan dan distribusi perusahaan dirancang untuk membuat produk tersedia bagi pasar sasaran dan untuk memperoleh dukungan pengantaran, pemajangan, dan promosi secara efektif.
b)     Perluasan Lini Produk
Perusahaan dapat memperluas lini produk yang ditawarkan dipasar melalui program pengembangan produk dengan dua alternatif utama:
·         Perluasan lini produk secara vertikal, yaitu menambah suatu produk baru pada tingkatan harga yang berbeda. Contohnya, PT Garuda Indonesia, Tbk juga memiliki Citilink sebagai low cost carriers.
·         Perluasan lini produk secara horizontal, yaitu menambah suatu produk baru dengan karakteristik berbeda pada tingkat harga relatif sama. Contohnya, produsen sirup menambah variasi rasa pada rentang produknya.

2.      Strategi Merebut Pelanggan Dari Pesaing
Pesaing langsung perusahaan adalah perusahaan-perusahaan lain yang bersaing dalam served market yang sama. Misalnya, pesaing langsung Coca Cola adalah Pepsi, Nike berkompetisi langsung dengan Reebok, dan seterusnya. Berdasarkan perspektif menejerial, ada dua pilihan posisi, yaitu head-to-head positioning dan differentiated positioning.

a.         Head to Head Positioning
Dalam strategi ini, perusahaan menawarkan manfaat yang pada dasarnya sama seperti pesaingnya, tetapi berusaha untuk memenangkan persaingan dengan dua alternatif cara berikut :
·      Melakukan usaha-usaha pemasaran yang lebih unggul, seperti kualitas, kelengkapan, ketersediaaan produk, atau nama merek yang lebih superior.
·      Kepemimpinan dalam harga dan biaya, yaitu menawarkan kualitas sebanding dengan harga lebih murah dari pesaing.

b.        Differentiated Positioning
Dalam strategi ini, perusahaan berusaha membedakan diri dengan cara menawarkan atribut atau menfaat tertentu yang unik atau dengan jalan melayani jenis konsumen tertentu.
·         Benefit/Attribute Positioning adalah strategi pemasaran yang menonjolkan atribut unik, pengemasan produk secara unik, atau manfaat yang unik.
·         Customer-Oriented Positioning adalah strategi pemasaran yang berusaha untuk memisahkan diri dari para pesaing besar dengan jalan melayani satu atau sejumlah kecil segmen pasar khusus.

3.      Strategi Mempertahankan atau Meningkatkan Permintaan dari Basis Pelanggan Saat Ini
Berbagai riset menunjukkan bahwa biaya mempertahankan pelanggan lebih murah dibandingkan biaya merebut pelanggan baru. Karena itu, mulai banyak perusahaan yang berusaha menekankan upaya memaksimalkan potensi penjualan masa depan dari basis palanggan saat ini. Berikut ini ada tiga alternatif yang bisa dipilih :
a)      Mempertahankan Tingkat Kepuasan Pelanggan yang Tinggi
Kepuasan pelangganakan tercipta jika perusahaaa mempunyai sistem penanganan komplain yang efektif. Setiap komplain yang masuk harus ditangani dan diselesaikan sebaik mungkin. Alasannya adalah bahwa pelanggan yang tidak puas bisa menjadi puas dan loyal jika komplainnya bisa ditangani dengan baik. Komplain pelanggan sesungguhnya merupakan umpan balik yang sangat berharga untuk penyempurnaan produk dan layanan, sehingga bisa lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
b)     Relationship Marketing
Relationship Marketing dirancang untuk kemungkinan terjadinya bisnis ulangan (repeat business) melalui pengembangan hubungan yang sifatnya formal-interpersonal dengan pelanggan.
c)      Menawarkan Produk Komplementer
Penawaran produk komplementer merupakan salah satu bentuk strategi yang sering dirancang dan dipasarkan perusahaan dalam rangka mempertahankan pelanggan. Strategi produk komplementer juga dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan bisnis dengan pelanggan yang ada saat ini agar membeli produk tambahan. Ada dua bentuk strategi produk komplementer, yaitu :
·         Bundling (sistem penjualan paket), dimana perusahaan menawarkan kombinasi spesifik dari berbagai produk yang dijual secara bersama, dengan harga yang lebih murah daripada bila produk dijual secara terpisah. Contohnya, paket hemat di McDonald’s.
·         Systems Selling, yaitu merancang produk-produk yang saling kompatibel satu sama lain, sehingga kinerjanya bisa lebih bagus jika digunakan bersama.
(Pemasaran Strategik Edisi 2, 2012: 196-200)


2.6  Pemilihan Strategi Pemasaran

1.      Tujuan atau sasaran Produk
Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar strategi yang dibutuhkan.
2.      Peluang Pasar
Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk dan siapa yang tidak membelinya, berbagai situasi pemakaian produk dan juga situasi tidak menggunakan produk, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan dan kemampuan untuk membeli.
3.      Kesuksesan Pasar
Manajaer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar.


2.7  Strategi Pemasaran dan Siklus Hidup Produk
Salah satu konsep yang sangat bermanfaat dalam memberikan rerangka pemahaman mengenai implikasi strategik dari perubahan-perubahan terhadap strategi pemasaran adalah konsep siklus hidup produk. Pada prinsipnya, konsep ini mencerminkan pola penjualan sepanjang waktu. Pola tersebut dikelompokkan kedalam empat tahap utama, yaitu :
1.      Tahap Perkenalan
Dalam tahap ini, suatu produk baru diperkenalkan atau diluncurkan kepasar. Karena belum ada pesaing langsung, maka konsumen harus dididik mengenai jenis produk yang ditawarkan, cara pemakaiannya, tipe konsumen yang dituju, dan tempat-tempat yang menjualnya.
2.      Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini, produk semakin luas dikenal dan penjualan mengalami pertumbuhan pesat. Ini dikarenakan sudah banyak konsumen baru yang membelinya dan kemungkinan pula bahwa konsumen mulai menemukan lebih banyak cara untuk menggunakan produk bersangkutan.
3.      Tahap Kedewasaan
Tingkat pertumbuhan penjualan mencapai titik kejenuhan dalam tahap kedewasaan, karena hampir semua pembeli telah masuk kepasar.
4.      Tahap Penurunan
Penjualan secara perlahan menurun karena adanya perubahan selera konsumen, perubahan teknologi, atau adanya introduksi produk baru yang lebih canggih dan disukai konsumen.
2.8  Strategi segmentasi Pasar
Tugas pokok manajemen pemasaran adalah mengidentifikasi konsumennya untuk barang-barang dan jasa-jasa perusahaan, menilai kebutuhan konsumen sekarang, serta memperkirakan kebutuhan mereka diwaktu yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa analisa segmentasi pasar merupakan inti dari strategi pemasaran.
            Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar tertentu. Pembagian pasar dalam segmen-segmen pasar sangat dipengaruhi oleh tipe produk, sifat permintaan, cara penyaluran, media yang tersedia untuk komunikasi pemasaran, dan motivasi pembelian konsumen. Banyak variabel-variabel konsumen yang dapat dijadikan dasar untuk segmentasi pasar, yaitu :
·         Demografi                   : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, golongan sosial, agama, kesukuan, dan sebagainya.
·         Geografi                      : daerah pemasaran, jauh dekatnya dengan penjual, kota-desa, dan sebagainya.
·         Psikografi                    : kepribadian, sikap, watak konsumen, dan sebagainya.
·         Tingkat penggunaan    : membeli banyak, sedang, sedikit, dan tidak membeli.
·         Tingkat penghasilan.
(Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, 2013: 122-123)

2.9  Strategi Marketing Mix
Beragam definisi atau pengertian “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix” disampaikan pakar marketing namun secara umum dapat disampaikan adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Jadi, bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Unsur pokok selanjutnya dalam strategi pemasaaran adalah marketing mix, yang oleh Santon didefinisikan sebagai strategi kombinasi dari empat variabel atau kegiatan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Kombinasi aspek-aspek strategi pemasaran atau lebih dikenal dengan sebutan 4 P dari merketing mix dapat diperinci sebagai berikut :
·         Produck           : kualitas, features dan style, merek dan kemasan,   produck line, tingkat pelayanan.
·         Place    : saluran distribusi, lokasi penjualan, persediaan, jangkauan distribusi, dan sebagainya.
·         Promotion       : periklanan, promosi penjualan, personal selling, publisitas.
·         Price    : tingkat harga, potongan harga, waktu pembayaran, dan sebagainya.
(Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, 2013: 124-125)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar